Daedalus dan Icarus

Jumat, 18 November 2011

| | |
Daedalus hidup di jaman Yunani kuno, pada masa pemerintahan Raja Minos. Ia sangat cerdas dan banyak menciptakan barang. Ia adalah penemu yang terkemuka pada jaman itu.

Pada suatu hari, Raja Minos memerintahkan Daedalus untuk membangun sebuah Labirin untuk mengurung anak tirinya, Minotaur.  Labirin adalah semacam gua dengan jalan sempit berkelok-kelok dan memiliki banyak belokan yang membingungkan. Orang yang masuk ke dalamnya akan tersesat dan tidak dapat menemukan jalan keluar.

Setelah Daedalus selesai membangun Labirin, Raja Minos tidak ingin ia membocorkan rahasia Labirin kepada orang lain, maka ia memenjarakan Daedalus bersama puteranya yang masih muda, Icarus di sebuah pulau terpencil.

Tentu saja mereka tidak ingin selamanya hidup terpenjara. Setiap saat mereka memikirkan bagaimana caranya melarikan diri. Daedalus melihat burung-burung beterbangan. Ia berpikir. “Bagaimana burung dapat terbang? Alangkah bebasnya mereka.”

Ia terus memperhatikan bagaimana burung mengepak-ngepakkan sayapnya dan mengangkat tubuhnya ke udara.

Akhirnya ia memutuskan untuk membuat sepasang sayap untuk Icarus dan sepasang lagi untuk dirinya sendiri. Mereka  mengumpulkan bulu-bulu burung dan membentuknya menjadi sayap yang besar.  Mereka menggunakan lilin untuk merekatkan bulu-bulu burung itu. Mereka mengikat sayap itu pada bahu dan lengan mereka.

Mereka mencoba sayap-sayap itu dan ternyata berhasil! Mereka terbang!

Daedalus memperingatkan Icarus, “Anakku, ingatlah, kau tak boleh terbang terlalu dekat ke laut, karena aku khawatir kau akan jatuh ke air dan tenggelam.”

“Dan,” Daedalus melanjutkan, “Kau juga jangan terbang terlalu tinggi. Bila kau terlalu dekat pada matahari, lilin pada sayapmu akan leleh dan bulu-bulu ini akan terlepas.”

“Tenang saja, ayah,” kata Icarus, “Aku akan berhati-hati.”

Mereka pun berangkatlah. Mula-mula semuanya berjalan lancar. Mereka terbang di atas laut yang luas. Lama kelamaan Icarus bosan karena terbang lurus saja. Ia mulai bermain-main dan terbang naik turun. Ayahnya terus memperingatkan agar ia berhati-hati.

Namun Icarus sedang bersenang-senang dan tak ingin berhenti. Ia terbang makin tinggi, dan tinggi. Tiba-tiba ia menyadari bahwa ia agak sulit terbang. Ternyata, benar, lilin pada sayapnya leleh dan beberapa bulu telah terlepas. Ia terbang merendah, namun terlambat, bulu sayapnya makin banyak yang lepas dan tidak dapat lagi menopang berat tubuhnya. Icarus jatuh ke laut dan tenggelam.

Daedalus sangat cemas melihat anaknya jatuh ke laut. Ia mencari-cari Icarus dan hanya menemukan mayatnya. Akhirnya Daedalus dengan sedih membawa tubuh Icarus ke darat dan memakamkannya.

5 komentar:

Rouge and Theo mengatakan...

kak nemu cerita kayak gini dimana ya? daridulu penasaran terus
mantep kak udah aku bukmark
=Theo

Unknown mengatakan...

Gua penasaran sama cerita ini gara gara habis nonton anime Sora no Otoshimono. Situs kayak gini yg gw cari cari selama ini. Mantab jiwaaaa

Unknown mengatakan...

Dari mulut turun ke hati wkwkckk

Unknown mengatakan...

Jiwa lu sehatt??😗

Unknown mengatakan...

Masokkk pakkk ekoooooo

Posting Komentar